Oleh : Rizki Mintari
Email: kie.mintari@gmail.com
_______________________________________________________________________________
Abstract
The objectives of this study are to (1) define the iMovie benefit in English teaching and learning, and (2) find out the result of English teaching and learning by using iMovie in the seventh grade of SMP Negeri 4 Pakem.
The type of this research was a descriptive study. The subjects were the all seventh grade students of SMP Negeri 4 Pakem consisting of 161 students. The data were collected through questionnaire. The collected data were analyzed by using a descriptive analysis.
The study reports there were 92% students agree and strongly agree when given project of creating video content than written assignment. In addition, there were 80% students agree and strongly agree that iMovie is a user-friendly for them. It fosters the students’ critical thinking and creativity. It aimed in giving clearer material by giving fun learning activity and effective output.
Keywords: iMovie, English teaching and learning
_______________________________________________________________________________
Latar Belakang
Dewasa ini, peranan teknologi sebagai media pembelajaran telah berhasil menaungi dunia pendidikan. Modernisasi teknologi telah membawa pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien bagi guru dan siswa. Pembelajaran zaman now yang berpusat pada siswa telah menitik beratkan pada penggunaan teknologi sebagai media belajar dalam dan luar kelas. Hal ini tentu memudahkan siswa dalam memperoleh ragam informasi global untuk dijadikan sumber belajar tanpa terkekang ruang dan waktu.
Edukasi era digital seperti saat ini telah mengusung karakter generasi Z untuk mahir dalam mengoperasikan aneka teknologi canggih seperti smartphone, laptop, iPad, Personal Digital Assistant (PDA) dan yang lainnya. Hal ini sesuai dengan karakteristik generasi Z yang melek teknologi sehingga dengan mudah mampu mengakses dan mengakomodasi informasi sebagai input pengetahuan mereka. Nilai plus lain dari generasi Z, atau biasa dikenal dengan istilah generasi net, adalah kecenderungan untuk ber-multitasking. Mereka mampu mengaplikasikan beberapa teknologi bebarengan dengan aktivitas lain, seperti browsing menggunakan PC sambil mendengarkan musik; atau texting menggunakan ponsel sambil meng-upload projek sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa mereka berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan atau apa yang harus dilakukan secara cepat.
Lahirnya generasi Z merupakan tantangan baru bagi dunia pendidikan khususnya pendidik. Generasi ini memiliki intelektual yang baik sehingga motivasi untuk mendapatkan hal baru menjadi tinggi. Berbagai informasi dan pengalaman mereka dapatkan dengan aktif bersosialisasi dan mengekspresikan diri melalui media sosial online seperti, Instagram, Line, WhatsApp, Twitter, YouTube, Facebook, dan lainnya. Dikutip dari Suganda (2018), keragaman generasi Z di Indonesia terkait penggunaan gadget untuk media sosial sebesar 98%, akademik 93,5%, menonton film 85%, email 84%, dan bermain game 74%. Hal ini membuktikan adanya kelekatan teknologi informasi sebagai ajang aktualisasi diri generasi Z. Nah, para pendidik tentunya harus mampu mengakomodir kecenderungan tersebut sebagai suatu keunggulan sehingga kegiatan pembelajaran menjadi optimal.
Dalam praktiknya, SMP Negeri 4 Pakem telah mengkondisikan kegiatan belajar siswa sesuai dengan karakter generasi Z melalui pembelajaran berbasis Information and Communication Technology (ICT). Hal ini merupakan upaya penataan pendidikan yang bermutu terhadap perubahan zaman. Kecakapan siswa dalam menggunakan teknologi sudah tidak bisa dicegah dan ditolak lagi, bahkan harus didukung penuh. Sekolah dengan segala upayanya telah membekali siswa dengan ICT sebagai senjata untuk mengahadapi tantangan teknologi global.
Apabila ditinjau dari karakternya, siswa – siswi SMP N 4 Pakem tergolong generasi tech-savvy dan app-friendly generation. Mengapa demikian? Berbicara fakta, mereka sudah mampu menggunakan dan memanfaatkan media teknologi secara aplikatif. Kesehariannya tak lepas dari iPad, laptop, smartphone, dan MP3 players yang digunakan untuk gaming dan ber-internet ria. Tak jarang dalam aktivitasnya, mereka sangat intens berinteraksi media sosial dengan semua kalangan untuk mencari dan berbagi informasi maupun hiburan. Anak – anak senang sekali membagikan pengalaman dan bahkan curahan hatinya ke sosial media. Mereka mengunggah aktivitasnya melalui snapgram, snapchat, membuat story di WhatsApp, pun mereka sudah pandai nge-vlog. Beragam projek sekolah selalu mereka tuangkan melalui berbagai media sebagai ajang aktualisasi diri demi meraih apresisasi.
Dalam kesehariannya seluruh siswa, khususnya kelas VII, tidak lepas dari iPad sebagai komplemen kegiatan pembelajaran. Mengapa dikatakan komplemen? Hal ini mengacu pada kegiatan blended learning sebagai salah satu metode yang dilaksanakan guru dalam pembelajaran. Dalam Sjukur (2012: 307), Thorne menyebutkan bahwa blended learning adalah kesempatan untuk mengintegrasikan inovasi dan teknologi yang ditawarkan oleh pembelajaran daring dengan interaksi dan partisipasi pembelajaran konvensional. Dengan kata lain, blended learning adalah kegiatan belajar dengan menggabungkan dua metode, yaitu daring dan konvensional sebagai bentuk pemanfaatan teknologi melalui perangkat lunak. Pemanfaatan iPad dalam hal ini berfungsi sebagai pelengkap wujud pembelajaran elektronik yang menunjang capaian prestasi siswa secara optimal.
Mengapa iPad? Perangkat ini merupakan wujud praktis dari komputer yang disebut tablet yang pertama kali dikenalkan oleh perusahaan Apple dan pada tanggal 3 April 2010 resmi diluncurkan di kawasan Amerika Serikat. Memiliki layar retina 9,7 inci dengan menggunakan teknologi LED-backlit IPS, device ini mampu menampilkan warna lebih banyak sehingga memunculkan kualitas gambar yang baik dengan resolusi tinggi. Tak hanya itu, iPad dilengkapi dengan berbagai aplikasi gratis yang mendukung kegiatan pembelajaran dengan daya tahan baterai hingga 10 jam waktu aktif. Layaknya pemorogram pada komputer, perangkat ini memiliki spotlight search untuk melakukan pencarian cepat hanya dengan mengetikkan keyword-nya saja. Kemampuan multi-tasking mempermudah anak melakukan lebih dari satu aktivitas dan langsung menuangkan ide mereka. iPad juga dilengkapi dengan aplikasi untuk menggambar, melukis, membuat stop-motion, video, dan masih banyak lagi. Cukup dengan perangkat converter output HDMI, tayangan iPad hasil karya anak akan terhubung ke LCD projector.
Sedemikian banyaknya fitur yang dapat dimanfaatkan guru dan siswa dalam kegiatan iPad learning (i-Learning). Namun hal ini akan sangat disayangkan apabila kuantitas penggunaan media teknologi tidak dibarengi dengan output yang berkualitas. Seperti contoh, masih sering dijumpai penggunaan iPad untuk gaming, bersosial media melalui Instagram, dan ber-texting ria via WhatsApp dan Line pada jam – jam KBM. Masalah – masalah semacam ini merupakan tantangan besar bagi guru di era digital. Pendampingan pemanfaatan i-Learning harus dilakukan secara terus menerus agar anak – anak lebih terarah dan menggunakannya secara efektif dan efisen. Pola didik pun harus disesuaikan dengan karakter anak sehingga anak terintegrasi dengan dunia luas. Guru harus mampu menumbuhkan motivasi dan kreativitas anak dalam memanfaatkan teknologi dan multimedia. Melalui iPad, guru dapat menerapkan pola belajar mandiri yang kreatif dan inovatif sehingga siswa dapat belajar dan mengeksplorasi imajinasi mereka yang kemudian ide – ide tersebut dapat dituangkan secara langsung dalam variasi bentuk seperti teks, video, audio, film, dan animasi.
Di SMP Negeri 4 Pakem, anak – anak sangat senang dengan hal – hal yang baru dan menyenangkan. Mereka sangat ekspresif menggunakan berbagai aplikasi yang ada di iPad. Mengapa demikian? Aksesibilitas iPad menunjang keadaan siswa yang effortless, gemar dengan pekerjaan kilat dan instant sehingga mencari informasi dan pengetahuan hanya dengan drag, tap, snap, click, pinch dan sweep. Kemudahan akses ini pastilah sangat menguntungkan guru dalam mengelola kelas dan menjadikan instruksi lebih personal.
Sinyal ini telah direspon dengan baik dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 4 Pakem. Pemanfaatan iPad telah menjadi komplemen pembelajaran guna mendukung kreatifitas, efektivitas dan efisiensi pembelajaran bahasa Inggris. Media yang digunakan adalah media yang mensupport penggunaan 4 makro skill bahasa inggris. Disini guru menggunakan iMovie yang merupakan aplikasi default pembuat dan pengolah video. Mengapa video? Video merupakan sarana yang tepat bagi siswa untuk mengekspresikan diri mereka di era digital ini. Mereka dapat menafsirkan gagasan, mengekspresikan pikiran, menginformasikan, dan mempengaruhi audiens melalui mini-project yang mereka buat. Belajar bahasa Inggris akan lebih fun dan kontekstual dengan iMovie.
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat rumusan masalah yang diajukan antara lain: bagaimana pemanfaatan iMovie dalam pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VII di SMP Negeri 4 Pakem? dan bagaimana hasil pemanfaatan iMovie dalam pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VII di SMP Negeri 4 Pakem?
Kajian Teori
iMovie
iMovie adalah aplikasi perangkat lunak video-editing yang secara default disediakan oleh Apple Inc. untuk Mac dan iOS. Aplikasi ini pertama kali dirilis pada 5 Oktober 1999 pada sistem operasi Mac OS 8. Seiring berjalannya waktu aplikasi ini dinyatakan rilis versi stabil pada 7 November 2018. Dengan iMovie, siapa saja, kapan saja, dan dimana saja dapat membuat film resolusi 4K berdurasi panjang maupun pendek dengan mudah.
Fitur – fitur yang terdapat dalam iMovie mendukung kreativitas anak sehingga mampu memberikan output dengan kualitas profesional. Aplikasi ini memiliki 2 pilihan projek yaitu movie, dimana pengguna dapat menggabungkan banyak foto, video dan musik menjadi sebuah film dan trailer, guna membuat film durasi pendek dengan berbagai macam gaya dan bentuk yang disertai dengan template.
Beberapa keuntungan menggunakan iMovie dalam pembelajaran, diantaranya:
- Proses pembuatan dan pengeditan film mudah dan menyenangkan.
Proses pembuatan hingga pengeditan mudah sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk menghasilkan film, bahkan dengan gaya Bollywood sekalipun. Hanya dengan tap, click, and drag pada video atau foto yang diinginkan dan sedikit sentuhan efek dan juga musik, pengguna mampu menghasilkan video kualitas film dengan cepat dan menyenangkan.
- Meningkatkan kreativitas siswa.
Biarkan imajinasi mengalir tanpa terhalang ruang dan waktu. Pengguna, khususnya siswa dapat bereksplorasi jauh dengan mewujudkan film yang mereka suka. Proses pembuatan film itu sendiri merupakan upaya menciptakan bangunan pemahaman. Mereka mampu mengolah pembelajaran yang mereka dapat kemudian mereka ekspresikan melalui film yang dibuat. Bahkan apabila mengacu pada taksonomi, pembuatan karya seperti ini merupakan level tertinggi dalam pembelajaran.
- Mengasah keterampilan siswa.
Pemanfaatan iMovie tentu akan mengasah keterampilan siswa dalam banyak hal. Keduanya, receptive skill dan productive skill tentu akan dilibatkan dalam proses pembuatan film. Bermula dari siswa membangun pemahaman instruksi dari guru, kemudian proses creating film dan didalamnya siswa menambahkan suara dan teks tambahan. Disinilah semua skill aktif berperan.
- Meningkatkan kerjasama dan komunikasi
Ketika projek dilakukan dalam tim, tentu proses pembuatan film membutuhkan diskusi. Hal ini jelas memotivasi siswa dalam hal beropini dan saling memberikan umpan balik. Aspek pembelajaran sosial didapat dengan adanya pengalaman satu sama lain.
- Capaian tujuan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Dengan pemanfaatan iMovie, guru dimudahkan dalam mengamati capaian belajar siswa. Seperti yang telah disebutkan diatas, guru dapat sekaligus menilai pemahaman dan keterampilan siswa. Proses pembuatan film tergolong cepat sehingga tidak membebani siswa. Tujuan pembelajaran jelas tercapai, berkesan, dan tidak menghabiskan banyak waktu serta biaya.
Pemanfaatan iMovie dalam pembelajaran Bahasa Inggris kelas VII di SMP Negeri 4 Pakem
Langkah – langkah pemanfaatan iMovie dalam pembelajaran Bahasa Inggris kelas VII adalah sebagai berikut:
- Klik ikon iMovie.
- Pilih projects dan ketuk tanda +.
- Terdapat 2 pilihan menu yaitu movie dan Pilih salah satu.
Klik ikon movie jika ingin membuat film baru sesuai style pengguna dengan menggabungkan video, gambar dan musik yang sudah tersedia di galeri atau dengan capturing foto atau video baru.
Klik ikon trailer jika ingin membuat film durasi pendek atau menggunakan limited time. Trailer menyediakan template atau pola sehingga mempermudah pengguna untuk menyesuaikan karakter trailer yang akan dibuat. Trailer menyediakan beberapa tema seperti Adrenaline, Bollywood, Coming of Age, Expedition, Fairy Tale, Family, Indie, Narrative, Retro, Romance, Scary, Superhero, Swashbuckler, dan Teen.
- Setelah klik Movie, akan muncul tampilan seperti ini.
Pengguna dapat mengimpor foto maupun video dengan memilih menu Media di bagian kiri. Setelah itu klik pada foto atau video yang diinginkan. Pengguna dapat menggabungkan video dan foto untuk membuatnya.
Untuk membuat video baru, cukup klik pada Create Movie di bagian bawah.
- Klik ikon kamera dan mulai menangkap video baru.
- Setelah mengambil video, tampilan akan terlihat seperti ini.
Klik pada ikon “?” untuk mendapatkan keterangan fungsi dari setiap ikon.
- Pengguna dapat menyisipkan foto maupun video yang sudah ada dalam galeri untuk digabungkan ke video yang baru saja dibuat yaitu klik pada gambar atau video di sebelah kanan layar yang diinginkan.
- Tambahkan audio untuk membuat video lebih menarik dan menyenangkan untuk disimak dengan klik Pilih tema musik dan efek suara yang sesuai dengan video. Kemudian drag dan drop.
- Tambahkan rekaman suara dengan klik ikon Microphone untuk menyuguhkan deksripsi mengenai video.
- Untuk memanjangkan atau memangkas video cukup dengan menyeret tepi klip video. Pengguna juga dapat mengedit transisi dari 1 klip ke klip lain.
- Tambahkan filter pada video dengan memasukkan tema lain.
Klik ikon setting. Disini pengguna dapat mengatur transisi dan mengedit kecepatan video
- Usap bagian bawah layar ke atas. Tambahkan teks dengan variasi gaya.
Edit transisi teks dan tambahkan suara.
- Klik Done jika pembuatan video telah selesai. Video otomatis tersimpan di album dan dapat ditonton ulang maupun dibagikan.
Diskusi dan Pembahasan
Hasil Pemanfaatan iMovie dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VII di SMP Negeri 4 Pakem
Dengan memanfaatkan iMovie diperoleh hasil sebagai berikut
- Pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Melalui iMovie, siswa kelas VII mengalami peningkatan motivasi dalam belajar, khususnya dalam pengumpulan project oleh siswa. Mereka dapat berekspresi sesuai dengan imajinasi mereka dalam menyampaikan pemahaman pembelajaran yang didapat. Terlebih lagi, siswa dapat mengumpulkan project tersebut dimanapun dan kapanpun. Mereka dapat upload ke media sosial seperti YouTube dan Instagram dengan memberi tagar. Dengan iMovie, guru dapat mengecek pemahaman materi sekaligus dengan keempat skill bahasa inggris siswa.
Berikut beberapa link YouTube yang menampilkan project K.D 3.7 (describing animal and its characteristic and behaviour) milik siswa.
https://www.youtube.com/watch?v=XSu4oLikJG8 (Acintya Zahra 7A)
https://www.youtube.com/watch?v=9mZBEor7EZo (Irfan Nail Fadhila 7A)
https://www.youtube.com/watch?v=DTqCgs8ihJ0 (Nadia Herwinda 7A)
https://www.youtube.com/watch?v=qJiPjePtEJg (Destiana Wicaksani and G. Kanaya 7B)
https://www.youtube.com/watch?v=H7NsOxa5vhw&t=27s (Araminta Y. and Hana I. 7C)
https://www.youtube.com/watch?v=qlrqmHNtTC4 (Faiz Akbar and Hexel Akbar 7D)
- Hasil Angket Antusiasme Siswa
Melalui aplikasi iMovie, siswa terlihat lebih antusias dalam membuat projectnya. Hal ini dapat dilihat dari data angket yang dapat dibuka melalui link: https://forms.gle/V4yu9tBmvnnDGjUWA.
Diperoleh data hasil analisis angket yang disajikan pada gambar berikut:
Ditinjau dari soal nomor 9 dan 10, sebanyak 80% siswa menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa iMovie merupakan media yang mudah dan sering siswa gunakan dalam membuat konten video. Berdasarkan soal nomor 4 dan 5, sebanyak 92% siswa menyatakan setuju dan sangat setuju apabila diberi tugas membuat konten video daripada tugas tertulis. Hal itu menumbuhkan sikap kritis dan kreatif siswa.
- Peningkatan Nilai Tugas.
Penugasan yang dilakukan sebelum memanfaatkan iMovie dirasa kurang meningkatkan antusiasme siswa dalam mengerjakan. Alhasil, nilai tugas yang diperoleh siswa dirasa belum maksimal. Dengan penugasan melalui iMovie project, antusiasme siswa meningkat dan terlihat begitu semangat dalam berproses. Peningkatan nilai tugas Bahasa Inggris sebelum dan sesudah menggunakan iMovie dapat dilihat pada tabel berikut:
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemanfaatan iMovie dalam pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VII dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, efektif dan efisien. Selain itu, tingkat kreativitas anak juga meningkat. Mengapa? Dalam satu tayangan anak sudah mampu mengolah 4 makro skill bahasa Inggris. Anak mampu menghadirkan short clip mengenai suatu objek dengan menambahkan audio dan teks. Anak akan menghadirkan rekaman suara / voice tebaik mereka di video dan memberi teks penjelasan singkat yang terkait didalamnya. Sebelum finishing anak akan memastikan kembali film yang mereka buat, sehingga keterampilan bahasa Inggris anak akan terasah terus dan menerus. Dengan demikian, iMovie terbukti membawa dampak positif dalam pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VII.
Referensi
Sjukur, S.B. 2012. Pengaruh Blended Learning terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Siswa Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi. Nomor 3. Volume 2
Suganda, Tarkus. 2018. Pengelolaan Pembelajaran Generasi Z. Dikutip 28 Februari 2019 dari: https://www.researchgate.net/publication/323259147_PENGELOLAAN_PEMBELAJARAN_GENERASI_Z
Wibawanto, Hari. Generasi Z dan Pembelajaran di Pendidikan Tinggi. Universitas Negeri Semarang.
https://www.apple.com/education/everyone-can-create/