Literasi Aksara Jawa Digital dan Selasa Basa Jawa merupakan layanan pembiasaan di sekolah dalam rangka mendukung Pendidikan Khas Kejogjaan
Sleman – Jumat, 9/8/2024 di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sleman, siswa-siswa SMP Negeri 4 Pakem menerima piala kejuaraan dalam Lomba Alih Aksara Jawa, Maca Geguritan, dan Pranatacara dalam ajang tahunan Kompetisi Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman. Acara yang berlangsung pada tanggal 23-30 Juli 2024 ini bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa di kalangan pelajar serta memberikan wadah bagi siswa untuk menampilkan bakat mereka dalam bidang bahasa dan sastra, khususnya Bahasa dan sastra Jawa.
Sebagai sekolah yang terus memacu diri untuk menjadi yang terbaik tentu saja kejuaraan yang dihelat oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman ini menjadi perhatian. Bagi SMP Negeri 4 Pakem pencapaian dalam kejuaraan menjadi salah satu indikator keberhasilan program sekolah. Diantara layanan sekolah yang mendukung keberhasilan pada kejuaraan ini adalah Literasi Aksara Jawa Digital (Laksita). Laksita juga merupakan kegiatan pendukung untuk Pendidikan Berbasis Budaya sekaligus Pendidikan Khas Kejogjaan. Laksita merupakan suatu kegiatan pembiasaan untuk para siswa agar dekat-lekat dan menggunakan aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Memanfaatkan piranti berupa iPad yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik, mereka diperkenalkan dengan aksara Jawa. Prograkm ini mendapat dukungan dari Balai Bahasa DIY, terbukti SMP Negeri 4 Pakem pada medio Agustus 2023 pernah bekerjasama dengan Balai Bahasa DIY, dan Balai Tekkomdik DIY mengadakan Webinar Nasional Digitalisasi Aksara Daerah. Kegiatan tersebut diikuti oleh 210 peserta dari seluruh Indonesia melalui zoom meeting yang dihadiri pula Ibu Dra. Dwi Pratiwi, M.Pd. selaku Kepala Balai Bahasa DIY beserta jajarannya. Program lain yang merupakan penguatan dari pendidikan berbasis budaya adalah “Seloso Boso Jowo”. Berkomunikasi dengan seluruh warga sekolah baik sesama siswa maupun dengan guru dengan menggunakan bahasa Jawa diterapkan pada hari Selasa. Seluruh siswa dan guru antusias menerapkan program sekolah ini.
Hasil dari beberapa layanan sekolah berbasis budaya ini membuahkan hasil yang nyata pada Lomba Alih Aksara Jawa, Maca Geguritan, dan Pranatacara dalam ajang tahunan Kompetisi Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman tahun 2024. Diantara hasil yang ditorehkan oleh SMP Negeri 4 Pakem adalah Mutiara Alodya Dhestianaputri, mendapat juara 2 dalam Lomba Panatacara Tingkat Remaja, di mana dalam lomba ini siswa berkompetisi dalam keterampilan berbicara dan membawakan acara menggunakan bahasa Jawa. Pada akhir bulan Agustus 2024 ini, Mutiara menjadi salah satu peserta yang akan mewakili kabupaten Sleman untuk lomba panatacara tingkat propinsi di Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY.
Selanjutnya, lomba maca geguritan menjadi salah satu acara yang paling dinantikan. Dalam lomba ini, siswa menunjukkan kemampuan membaca dan menginterpretasikan puisi-puisi Jawa. Para peserta tampil memukau dengan penyampaian geguritan yang penuh penghayatan, mencerminkan kekayaan dan keindahan bahasa Jawa. Tidak terkecuali Mutiara Alodya Dhestianaputri yang kemudian mendapatkan jurara lagi yakni juara harapan 1, dan Kaila Maritza Afrisaputri Akilah, mendapat juara harapan 3 pada lomba tersebut.
Kejuaraan yang ketiga yaitu lomba alih aksara Jawa. Alvira Yumna Mandasari mendapat juara harapan 2 tingkat remaja, dan Rania Shakila Fermansyah mendapat juara harapan 3 tingkat anak. Para peserta ditantang untuk mengalihaksarakan teks huruf Latin ke teks beraksara Jawa dengan akurasi tinggi secara digital bagi tingkat remaja, dan menulis tradisional (tulis tangan) pada lomba tingkat anak. Lomba ini menguji ketelitian dan pemahaman siswa terhadap aksara Jawa, yang merupakan bagian penting dari warisan budaya daerah.
Guru bahasa Jawa SMP Negeri 4 Pakem sekaligus pembimbing Hilma
Oktaviana Fajrin menuturkan bahwa dirinya bersyukur atas capaian yang diraih anak didiknya karena pada kejuaraan ini para siswa berkompetisi dengan beberapa peserta yang secara usia dan pengalaman berada di atas mereka. Pada kesempatan lain Kepala SMP Negeri 4 Pakem, Ponidi menyatakan, “Kejuaraan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mengajarkan dan melestarikan budaya Jawa kepada generasi muda. Kami bangga melihat antusiasme siswa dalam berpartisipasi dan berkompetisi. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat pemahaman mereka tentang budaya Jawa, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan mereka dalam berbicara di depan umum.”
Melalui kejuaraan ini, SMP Negeri 4 Pakem berharap agar siswa dapat terus mengenal, menghargai, dan melestarikan kekayaan budaya Jawa yang merupakan bagian dari identitas Masyarakat Jawa. (Hlma)