Foto : SMP Negeri 4 Pakem telah melaksanakan tes PISA (24/05/2022)
PISA atau Programme for International Student Assessment adalah survei internasional kemampuan siswa usia 15 tahun pada literasi membaca, literasi matematika, dan literai sains. Kegiatan ini dilakukan setiap tiga tahun. Secara rutin Indonesia mengikuti PISA sejak tahun 2000. Kegiatan PISA terakhir dijadwalkan pada tahun 2021, namun karena pandemi COVID-19 survei dilakukan pada tahun 2022 melibatkan sebanyak 690.000 siswa dari 81 negara. Sampel PISA dipilih secara acak oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Adapun capaian skor PISA Indonesia pada 2022 adalah :
- literasi membaca dengan skor 359 turun 12 poin dari 2018 dengan ranking 71, target RPJMN 392
- literasi matematika dengan skor 366 turun 13 poin dengan ranking 70, target RPJM 388
- literasi sains: skor 383 turun 13 poin dengan ranking 67, target RPJM 402
Tentang ranking, tentu perlu adanya pemahaman tentang cealing efect dan flooring efect. Cealing effect terjadi pada capaian yang sudah tinggi. Dengan treatment yg normatif alias biasa saja akan turun. Sedangkan flooring efect terjadi pada capaian yang rendah. Dengan treatment yg normatif pada capaian yang rendah akan cenderung naik. Bagaimana dengan Indonesia? … tentu, kalau ranking naik merupakan hal yang wajar karena posisi memang berada di bawah.
Dari kondisi tersebut, belum saatnya kita berbangga dengan ranking, sebab capaian skor PISA masih jauh dari target. Jangan-jangan kenaikan ranking ini karena flooring effect. Kita juga jangan sampai lengah terlena dengan framing bahwa peringkat PISA Indonesia naik karena dilaksanakannya kurikulum kurikulum merdeka. Mengapa? secara realita ketika PISA dilaksanakan tahun 2022 baru sedikit sekolah atau siswa yang telah melaksanakan atau mengikuti pembelajaran di era kurikulum merdeka.
PISA DIY vs Indonesia & ASEAN
Berikut fakta-fakta PISA DIY tahun 2022
1. DIY terkenal dengan sebutan daerah Pendidikan (bukan hanya kota pendidikan). Tentu pendidikan lebih baik dari pada umumnya daerah lain.
2. PISA dilaksanakan sekitar Mei 2022, beruntun/beriringan dengan Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) bagi siswa SMP/MTs di DIY. Soal soal ASPD DIY menuju kearah PISA (diupayakan menyerupai PISA). Perlu dicatat bahwa DIY menjadi satu-satunya daerah pelaksana ASPD.
3. PISA di DIY diikuti 2547 peserta terdiri dari :
a. sebanyak 1315 siswa SMP/MTs berasal dari 31 SMP & 5 MTs
b. sebanyak 1232 siswa SMA/MA/SMK berasal dari 14 SMA, 15 SMK, dan 4 MA
4. Pada saat PISA dilaksanakan semua SMP/MTs pelaksana kurikulum lama (2013) yang didaruratkan
5. Pada saat PISA dilaksanakan ada 1 Sekolah SMA pelaksana kurikulum merdeka, sekolah lain adalah pelaksana kurikulum lama (2013 yang didaruratkan)
6. Capaian PISA DIY
a. literasi membaca : 401 lebih tinggi dari DKI, Bangka Belitung, Indonesia, dan juga kebanyakan negara ASEAN pada umumnya
b. literasi matematika : 408 lebih tinggi dari DKI, Bangka Belitung, Indonesia, dan juga kebanyakan negara ASEAN pada umumnya
c. literasi sains : 420 lebih tinggi dari DKI, Bangka Belitung, Indonesia, dan juga kebanyakan negara ASEAN pada umumnya
PISA & ASPD DIY
(Harian Jogja :Kamis, 01 Juni 2023 – 10:07 WIB)
Ketua Dewan Pendidikan DIY, Prof. Sutrisna Wibawa menilai ASPD merupakan upaya untuk dapat mewujudkan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DIY 2005-2025 yakni sebagai pusat pendidikan, budaya, dan daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara (ASEAN) tahun 2025.
Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, menurut Prof. Sutrisna sistem pendidikan perlu mengacu pada Programme for International Student Assessment (PISA) yang merupakan asesmen untuk menguji kualitas pendidikan. Hasil asesmen tersebut dapat digunakan sebagai evaluasi sistem pendidikan daerah tersebut.
Prof. Sutrisna menyampaikan melalui ASPD yang menguji kemampuan literasi dan numerasi peserta didik, maka peserta didik DIY dengan sendirinya telah disiapkan agar memiliki kualitas yang setara dengan barometer pengujian tersebut.
“DIY harus mempertahankan PISA yang diukur dari kemampuan membaca, matematika, dan kemampuan dasar. Kalua DIY tidak menyelenggarakan ASPD, berarti persiapan asesmen yang sifatnya internasional bisa lengah. Ini dalam rangka menyiapkan asesmen nasional maupun internasional,” katanya.
Dosen Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM, Agustinus Subarsono menilai penyelenggaraan ASPD DIY masih diperlukan untuk dapat mengetahui mutu pendidikan.
“Kalau kita lihat secara substansial, ASPD baik. Karena untuk melihat mutu pendidikan dan bagi sekolah dapat untuk meningkatkan performansi mutu pendidikan,” katanya.
Dari catatan catatan di atas, mungkinkah tingginya capaian PISA di DIY disebabkan oleh
- Pelaksanaan kurikulum darurat?
Mungkin semua sekolah di Indonesia melaksanakan kurikulum darurat, jika ini sebabnya maka sudah seharusnya capaian PISA di semua sekolah pelaksana kurikulum darurat juga baik. Tetapi faktanya?
- Pelaksanaan kurikulum Merdeka?
Saat dilakukan survey PISA pada tahun 2022 sekolah pelaksana kurikulum merdeka masih sangat minim.
- Pengintensifan penyiapan PISA?
Sekolah-sekolah sampel PISA sedikit banyak akan melakukan persiapan. Setidaknya penyiapan dari sisi jaringan dan teknis serta pemahaman petunjuk PISA karena ragam soalnya berbeda dengan UNAS.
Bagaimana di SMP Negeri 4 Pakem? Kabar akan adanya survey PISA tidak menjadikan SMP Negeri 4 Pakem melakukan persiapan khusus. Pelaksanaan PISA di SMP 4 Pakem disiapkan sebagai sebuah proses yang berjalan alamiah. Selama menjalani proses pendidikan di SMP Negeri 4 Pakem, peserta didik dilatih dan dibiasakan untuk selalu berpikir dengan memenuhi unsur kompetensi 4C Critical Thinking, Creative Thinking, Collaboration, and Communication). Dalam kenyataannya, semua pembelajaran di SMP 4 Pakem dapat dikatakan sudah berjalan berbasis PISA. Hal ini seperti termuat pada laman kemdikbud bertajuk “Strategi SMP 4 Pakem“ pada Pusmendik Kemdikbud.
- Pelaksanaan ASPD?
Faktanya memang seluruh SMP di DIY melakukan persiapan untuk siswa-siswinya mengikuti ASPD. Walaupun penyiapan ini sangat berbeda dengan penyiapan UNAS karena model ASPD mendekati/menuju PISA. Penyiapan sambut ASPD bagi sekolah khususnya SMP Negeri 4 Pakem tentunya penyiapan lebih spesifik mengarah kepada peningkatan kemampuan literasi meliputi literasi membaca, literasi numerasi maupun literasi sains bagi peserta didiknya.
- Atau pendidikan di DIY memang istimewa dengan segala kekhasannya, sehingga pendidikan DIY terdepan dibanding Indonesia bahkan beberapa negara ASEAN.