Oleh: Kurnia Astiani, S.Pd.T., M.M. – Guru Informatika SMP4 Pakem
Sebagai guru di SMP Negeri 4 Pakem, saya dihadapkan pada realitas bahwa kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kualitas guru dan pembelajaran di sekolah. Pengalaman saya mengajar di SMP Negeri 4 Pakem menunjukkan bahwa peran orang tua dan lingkungan tak kalah pentingnya. Benar, kualitas guru dan pembelajaran menjadi fondasi utama. Guru yang berkompeten dan metode belajar yang efektif dapat mengantarkan murid pada prestasi gemilang. Namun, pendidikan adalah sebuah ekosistem yang kompleks. Tanpa dukungan dari orang tua dan masyarakat, bagaikan pohon yang kokoh ditanam di tanah tandus, potensi murid tak bisa berkembang optimal.
Di sinilah budaya positif di sekolah berperan. Budaya positif bukan hanya tentang peraturan dan disiplin, tetapi juga tentang membangun kolaborasi dan saling pengertian antara guru, orang tua, dan masyarakat. Orang tua harus memahami peran kunci Orang Tua, Orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak-anak mereka. Kasih sayang, perhatian, dan komunikasi terbuka di rumah tangga sangatlah penting. Orang tua adalah orang pertama yang mendukung proses belajar anak, bukan hanya fokus pada nilai akademis. Orang tua juga perlu membangun kebiasaan positif seperti disiplin, tanggung jawab, dan rasa ingin tahu di rumah sama pentingnya dengan di sekolah. SMP Negeri 4 Pakem paham betul akan hal ini, oleh karena itu, sebelum pelaksanaan penerimaan siswa baru, SMP neger 4 pakem telah menyebarkan berbagai macam kegiatan sekolah termasuk tata tertib dan pembiasaan – pembiasaan lainnya. Sehingga tidak ada istilah membeli kucing dalam karung, bahwa orang tua dan calon siswa harus paham betul bagaimana pendidikan di SMP Negeri 4 Pakem.
Sekolah dan orang tua perlu sepakat untuk memanfaat teknologi dengan bijak, sepakat untuk membatasi waktu penggunaan gawai dan memastikan anak mengakses konten yang sesuai dengan usia. Komitmen untuk menggunakan teknologi sebagai alat bantu belajar yang positif dan edukatif sangatlah penting. Orang tua dan anak perlu berdialog tentang konten yang diakses dan dampaknya. Dengan menjalin komunikasi terbuka antara sekolah dan Orang Tua salah satunya diwujudkan dengan kerjasama guru dan orang tua untuk memahami kebutuhan dan potensi anak. Komunikasi yang terbuka dan berkesinambungan sangat penting untuk membangun kepercayaan dan kerjasama, Sekolah dapat mengadakan kegiatan yang melibatkan orang tua, seperti seminar parenting, workshop, dan kegiatan bersama. Komitmen sekolah dalam pemanfaatan IT dalam pembelajaran salah satunya dengan menggunakan gawai ipad dimana, orang tua memiliki tanggung jawab untuk membatasi penggunaan ipad dengan menu restriction dan secara berkala dan konsisten memeriksa screen time ipad. Dalam hal ini sekolah berupaya memberikan pelatihan dasar kepada orang tua untuk melatih cara atau langkah – langkah restriction dan screen time check.
Selain itu, melibatkan masyarakat dalam membangun budaya positif juga sangat penting. Masyarakat sekitar sekolah adalah sumber daya yang berharga, Kerjasama dengan tokoh masyarakat, organisasi, dan relawan dapat memperkaya program sekolah, selain itu masyarakat juga bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak di sekitar sekolah. Kegiatan yang telah dilakukan SMP Negeri 4 pakem seperti kolaborasi dengan Polda DIY dalam sosialisasi pencegahan kenakalan remaja dan tertib lalu lintas, kerjasama dengan BNN dalam sosialisasi bahaya narkoba, kerjasama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta dalam kegiatan parenting dan banyak kegiatan lainnya.
Dan yang terakhir, Pemerintah sebagai pemangku kepentingan dan kebijakan juga turut berperan dalam mendukung budaya positif dengan menciptakan kebijakan yang mendukung budaya positif di sekolah, hal yang dapat dilakukan misalnya menyediakan infrastruktur dan pelatihan bagi guru dan orang tua. Namun hal yang tak kalah penting adalah membangun budaya literasi di kalangan masyarakat. Hal ini terwujud dalam penyediaan akses internet lewat dinas kominfo sleman ke SMP Negeri 4 Pakem demi mensukseskan kegiatan pembelajan dan literasi digital.
Membangun budaya positif di sekolah membutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua pihak. Guru, orang tua, dan masyarakat harus bahu membahu untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inspiratif. Dengan kolaborasi dan usaha bersama, kita dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, berkarakter, dan siap membangun masa depan Indonesia yang gemilang. Mari jadikan budaya positif sebagai komitmen bersama untuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik!