SMP Negeri 4 Pakem – Ditjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo RI bersama Center of Education Regulation & Development Analysis (Cerdas) menggelar Seminar dan Workshop Menyiapkan Kepala Sekolah dan Guru dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Melalui Digitalisasi Sektor Pendidikan, Senin (29/4/2019) di SMPN 4 Pakem, Sleman. Dipilih SMP 4 Pakem sebagai tempat seminar ini karena sekolah ini sudah mengimplementasi pembelajaran abad 21 dan sekolah ini tergolong paling siap dalam menyiapkan siswa-siswinya menghadapi revolusi industri 4.0.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Dra Sri Wantini, M.Pd mewakili pemerintah Kabupaten Sleman mengucapkan terimakasih kepada Kominfo yang telah memfasilitasi Kepala Sekolah dan Guru dalam menyongsong revolusi industri 4.0. “Mudah-mudahan ini bukan yang terakhir, tapi menjadikan yang pertama dalam pengenalan revolusi industri 4.0 kepada Kepala Sekolah dan Guru-Guru di Kabupaten Sleman,” katanya.
Revolusi industri 4.0 lanjut Sri Wantini merupakan sebuah inovasi sistem baru menggantikan sistem yang lama. “Sebelumnya sudah ada revolusi industri 1, 2, 3 dan seterusnya yang tentunya saat ini revolusi industri 4.0 yang merupakan penggunaan teknologi digital yang merupakan inovasi terbaru,” tambahnya.
Sementara itu Plt Direktur Ekonomi Digital, Ditjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo RI, Nizam Waham mengakui revolusi industri 4.0 bergerak disemua sektor, dan di Kabupaten Sleman kali ini difokuskan pada sektor Pendidikan. “Kami sebagai penyedia infrastruktur digital telah menyiapkan segala aplikasi yang dibutuhkan hingga ke pelosok negeri,” ucapnya.
Nizam juga mengatakan kedepan dengan revolusi industri 4.0 kualitas pendidikan dapat meningkat. “Termasuk memberikan literasi kepada guru-guru tentang teknologi digital, mungkin bisa dengan membuat materi ajarnya berbasis digital,” ucapnya.
Sedangkan Pakar dan Praktisi Pendidikan Center of Education Regulations & Development Analysis (Cerdas), Indra Charismiadji mengungkapkan pada revolusi industri 4.0 semua pekerjaan yang menggunakan tingkat berpikirnya rendah akan digantikan oleh mesin, manusia itu dibutuhkan untuk yang tingkat berpikirnya tinggi yang tidak dapat dilakukan mesin. “Guru salah satu profesi yang tidak bisa digantikan oleh mesin. Selama cara mengajarnya sesuai dengan guru yang sebenarnya, bukan sekedar guru yang memindahkan isi buku ke papan tulis ataupun power point,” terangnya.
Indra juga berharap diera digital ini sekolah-sekolah dapat memanfaatkan teknologi secara optimal. “Jaman sekarang semua pekerjaan berhubungan dengan teknologi digital, dengan ditandai masuknya kurikulum informatika di sekolah-sekolah skala nasional,” katanya.