Gb. Sosialisasi Laksita 2022 dan Pendidikan Berbasis Budaya
SMP Negeri 4 Pakem terus ber-inovasi. Salah satu inovasinya adalah LAKSITA. Usai mengikuti Asesmen Literasi Numerasi (ALN), para siswa SMP Negeri 4 Pakem berkumpul di Aula guna penguatan berbagai hal dan kegiatan. Salah satunya adalah inovasi sekolah yang bernama Laksita yang telah berjalan tahun kedua yang juga merupakan penguat Pendidikan Berbasis Budaya.
Laksita adalah kependekan dari Literasi Aksara Jawa Digital. Ini merupakan salah satu inovasi sekolah yang ada di SMP Negeri 4 Pakem selain inovasi-inovasi lainnya. Laksita dimulai tahun 2021 dimotori oleh Hilma Oktaviana Fajrin, S.Pd. guru bahasa Jawa SMP Negeri 4 Pakem.
Laksita juga merupakan kegiatan pendukung untuk Pendidikan Berbasis Budaya. Laksita merupakan suatu kegiatan pembiasaan untuk para siswa agar dekat- lekat dan menggunakan aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
Senin (23/10/2022) dimulai sosialisai-penguatan untuk siswa kelas VIII, sedangkan untuk kelas VII dilaksanakan pada Kamis (27/10/2022) di Aula Utara SMP Negeri 4 Pakem. Setelah mengikuti sosialisasi-penguatan, para siswa khususnya kelas VII menginstall keyboard Aksaraya dari AppStore pada iPad masing-masing. Setelah menginstall keryboard, para siswa mempraktekkan menulis kalimat motivasi beraksara Jawa di media sosial masing-masing.
“Anak-anak menulis menggunakan aksara Jawa di media sosial mereka masing-masing. Yang mereka tuliskan ya kalimat motivasi. Boleh menggunakan bahasa Jawa, bahasa Indonesia, maupun bahasa Inggris. Kenapa di media sosial, karena ini upaya untuk membanjiri media sosial mereka dengan hal-hal yang positif. Sebab tidak kita pungkiri ya, saat ini anak-anak dengan mendia sosial itu sangat dekat. Jadi agar tidak hanya untuk stalking, mereka bisa menulis kalimat motivasi menggunakan aksara mereka sendiri, ya aksara Jawa,” ujar Hilma.
Adanya Laksita ini diharapkan para siswa dekat dengan aksaranya sendiri yakni aksara Jawa, apalagi seluruh siswa SMP Negeri 4 Pakem menggunakan ipad untuk kegiatan belajar setiap hari dan kegiatan penilaian. Ini merupakan satu kesatuan yang pas antara aksara Jawa, digital, media sosial, dan Pendidikan berbasis budaya.
Para siswa terlihat antusias dalam membuat kalimat motivasi menggunakan aksara Jawa. Tidak berhenti di sini, setiap minggunya mereka tetep menuliskan kalimatkalimat motivasi beraksara Jawa sebagai pembiasaan. Di akhir tahun ajaran, mereka akan menghasilkan karya berupa artikel beraksara Jawa maupun karya yang lain. (Hlm)