Foto : Kepala Sekolah serta siswa-siswi peserta PISA 2022 menerima sertifikat penghargaan dari Kemdikbud
“Siswa-siswi SMP Negeri 4 Pakem sudah terlatih untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah”
PISA (Programme for International Student Assesment) merupakan studi untuk mengetahui capaian pendidikan yang diikuti lebih dari 70 negara di seluruh dunia setiap 3 tahun sekali. Subjek yang mengikuti tes adalah peserta didik berusia 15 tahun dari sekolah-sekolah yang dipilih secara acak. Bidang yang diteskan meliputi membaca, matematika dan sains. Studi dengan tes yang bersifat diagnostik digunakan untuk memberikan informasi yang berguna untuk perbaikan sistem pendidikan.
SMP Negeri 4 Pakem menjadi salah satu sekolah yang dijadikan sampel mewakili Indonesia pada PISA 2022. Dalam rangka mempersiapkan peserta didik sebaik mungkin, berbagai upaya telah dilakukan oleh SMP Negeri 4 Pakem sejak jauh-jauh hari sebelumnya. Baik persiapan dari siswa maupun dari tim IT. Pada tanggal 21 Mei 2022, petugas menyalin semua aplikasi ke semua PC dan laptop serta start diagnostik untuk mengecek kesiapan PC dan laptop. Kemudian tanggal 23 Mei 2022 dilaksanakan monitoring oleh Pusmendik terkait kesiapan Tes PISA sampai akhirnya dinyatakan siap mengikuti.
Setelah berbagai persiapan dilakukan, sampailah pada hari H, yaitu tanggal 24 Mei 2022, sebanyak 42 siswa kelas 9 yang sudah dipilih acak berdasarkan sistem, mengikuti tes. Pelaksanaan berjalan lancar meski sempat ada kendala mati listrik namun bisa diatasi dengan sigap oleh tim IT. Tes PISA ini terbagi menjadi 3 sesi. Pada setiap sesi, peserta harus memasukkan password dan waktu pengerjaan sudah tertera. Pada 2 sesi pertama, ada beberapa topik soal. Di setiap topik/ bacaan terdiri dari beberapa pertanyaan. Setiap peserta satu dengan yang lain bisa mendapatkan jumlah soal yang berbeda karena jumlah pertanyaan pada setiap topiknya juga berbeda. Kedua sesi tersebut adalah Matematika dan Literasi, kemudian dilanjutkan dengan survey tentang lingkungan keluarga maupun sosial. Soal semuanya diujikan dalam Bahasa Indonesia. Semua soal adalah soal bertipe penalaran karena pada pilihan jawaban tidak bisa langsung ditentukan jawaban yang benar. Selain itu, bacaan yang diberikan juga panjang dan harus melalui proses menalar terlebih dahulu.
“Yang Ify rasakan pada saat mengerjakan soal literasi senang, karena tidak sesulit yang dibayangkan. Pertanyaannya kurang lebih jawabannya tidak ada yang di teks. Jadi harus menggunakan bernalar. Sedangkan matematika, tidak membutuhkan terlalu banyak hitungan tetapi lebih ke logika dan penalaran.”, jawab Alifia ketika ditanya apa yang ia rasakan seusai Tes PISA.
Persiapan yang dilakukan untuk PISA bagi siswa juga sudah diupayakan semaksimal mungkin. Berbagai kegiatan dilakukan agar siswa terbiasa dengan soal-soal yang mengukur kemampuan Literasi dan Numerasi. Selain sering diberikan latihanlatihan serupa PISA, dalam proses pembelajaran juga siswa-siswi SMP Negeri 4 Pakem terlatih untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah. Semoga apa yang telah diupayakan sebaik mungkin oleh SMP Negeri 4 Pakem dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap hasil PISA Indonesia tahun 2022. Meskipun Tes PISA 2022 sudah berakhir, namun kebiasaan atau program-program yang menunjang peningkatan kemampuan literasi numerasi siswa akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan. (Serli)
