“DYAH PURNAMA SARI (GURU) MERAIH EMAS PADA PON XIX
FATAHILLAH ALIF PANGARIBOWO (SISWA) MERAIH JUARA OOSN TINGKAT KABUPATEN SLEMAN”
SMP Negeri 4 Pakem –Perhelatan akbar Asian Games 2018 Jakarta-Palembang telah usai. Indonesia menempati urutan ke 4 setelah mengumpulkan 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Banyak prestasi membanggakan yang ditorehkan oleh atlet-atlet Indonesia. Bermunculan pahlawan-pahlawan olahraga yang mengharumkan nama Indonesia di gelaran pesta olahraga terbesar se-Asia ini. Salah satu yang menjadi kebanggaan Indonesia adalah Pencak Silat.
Pencak Silat mendulang 14 medali emas 1 perunggu dalam 16 nomor yang dipertandingkan di Asian-Games 2018. Perolehan ini menjadikan pencak silat berada di urutan pertama cabang olahraga penyumbang medali terbanyak. Keberhasilan ini tak luput dari peran dari berbagai pihak dalam pecapaian target Pencak Silat Indonesia sebagai juara umum. Saat ini pencak silat sedang berjuang untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia.
Keberhasilan dalam setiap even yang terselenggara tak luput dari proses pembinaan yang tepat. Pemerintah telah melakukan program pembinaan secara nasional maupun regional. Pelatihan Nasional (PELATNAS), Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP), Pusat Pendidikan Latihan Mahasiswa (PPLM) adalah contoh program pelaksanaan pembinaan atlet. Pembinaan atlet dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari usia dini, pra remaja, remaja, dan dewasa. Masing-masing jenjang ini memiliki program yang telah disesuaikan dengan tugas perkembangan atlet. Kemudian, kejuaraan atau even pertandingan menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pembinaan. Kejuaaran Pencak Silat silat diselenggarakan secara berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, nasional, dan internasional. Pelaksanaan kejuaraan ini diharapkan mampu meningkatkan jam terbang atlet untuk meningkatkan prestasi dalam olahraga beladiri pencak silat.
SILAT PRADNYASIWI
SMP Negeri 4 Pakem sebagai sekolah berkarakter juara yang unggul dalam bidang akademik dan nonakademik turut serta dalam melestarikan budaya pencak silat. Pradnyasiwi SMP N 4 Pakem memiliki ektrakurikuler Pencak Silat yang sudah memasuki tahun kedua perjalanannya. Kejuaraan-kejuaraan yang diikuti pada tahun 2018 di tingkat kecamatan adalah Kejurkab Usia Dini, Pra Remaja dan Remaja. Sedangkan pada tingkat kabupaten adalah Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (OOSN). Siswa yang berprestasi dalam kejuaraan tingkat kecamatan adalah Gadistya Sekar Prameswari (Kelas A Putri) memperoleh medali perunggu dan Teuku Muhammad Rafi Prayogi (Kelas H Putra) memperoleh medali perak. Pada OOSN tingkat kabupaten, siswa yang berpretasi adalah Fatahillah Arif Pangaribowo dengan perolehan medali perunggu.
Torehan medali perunggu pada OOSN yang diselenggarakan pada 28-29 April 2018 oleh Fatahillah Alif Pangaribowo memiliki penilaian yang berbeda dengan kejuaraan lainnya. Pada OOSN hasil medali adalah akumulasi dari hasil poin pertandingan seni tunggal dan tanding. Pada seni tunggal, Alif gagal mendapat mendapat poin karena berada pada urutan terakhir. Alif menyusul poin dengan mengungguli lawan-lawannya pada pertandingan seni. Alif mengalahkan 3 lawan untuk sampai di babak final. Namun sayang di babak final alif belum berhasil mengalahkan lawannya sehingga mendapat poin 2 untuk perolehan perak. “Pencapaian ini sudah hasil yang maksimal yang dia capai, kedepannya diharapkan Alif tetap terus latihan dan berprestasi di bidang pencak silat”, kata Pelatih yang merupakan guru olahraga di SMP N 4 Pakem.
PENCAK SILAT, PRADNYASIWI MENCINTAI BUDAYA INDONESIA
Pradnyasiwi terus berusaha meningkatkan kualitas ekstrakurikuler agar dapat memunculkan bibit-bibit olahragawan berprestasi khususnya pada olahrga beladiri pencak silat. Oleh karena itu, peran serta semua pihak sangat dibutuhkan guna tercapainya harapan ini. Orangtua diharapkan mendorong putra-putrinya untuk menunjukkan bakat atau mendiskusikan dengan pihak sekolah tentang potensi yang dimilikinya. (Oleh: Dyah)