SMP Negeri 4 Pakem – Kegiatan Penilaian Akhir Semester Gasal (PAS) 2019/2020 telah berakhir. Terdapat jeda waktu lebih dari 2 minggu sebelum saatnya para siswa mendapatkan laporan hasil belajar mereka selama satu semester. Salah satu kegiatan yang dicanangkan sekolah khususnya bagi siswa boarding adalah program spesial hafalan Al Quran. Siswa-siswi boarding memiliki berbagai tambahan lain jika dibandingkan dengan kelas reguler. Selain penguatan IT, robot, dan juga pengenalan koding, siswa siswi boarding mengikuti kegiatan hafalan Al Quran. Kegiatan ini  berlangsung selama 2 minggu mulai dari hari Senin sampai Jumat seusai sholat Ashar berjamaah dari pukul 15.30 sampai pukul 17.00 di masjid Miftahul Jannah SMP N 4 Pakem. (Kegiatan hafalan untuk hari-hari efektif sebelum PAS hanya setelah magrib sampai menjelang isya).

Program hafalan Al Quran ini tidak hanya mengerjar kuantitas banyaknya hafalan, akan tetapi yang jauh lebih penting dari itu semua agar para siswa semakin mencintai Al Quran dan senang serta tertarik untuk menghafal AL Quran.

Dalam program special dan unggulan hafalan Al Quran ini, selain guru guru di sekolah, juga melibatkan tenaga outsourcing dari berbagai latar belakang antara lain mahasiswa UII, UIN. Metode yang digunakan dalam hafalan ini adalah metode multi sensori. Apa itu metode multi sensori? metode menghafal Al Quran, para siswa harus mengulang-ulang bacaan yang dihafalnya. Oleh karena untuk memperoleh tingkatan hafalan yang baik dan tidak cukup dengan menghafal sekali saja, karena sebagian besar penghafal mengalami kesulitan setelah menghafal kemudian  lupa. Namun, yang menjadi permasalahan adalah lama-kelamaan siswa akan cenderung bosan dan jenuh jika hanya mengulang-ulang bacaan saja. Oleh karena itu, metode yang diterapkan untuk program hafalan Al Quran kali ini dengan metode multi sensori.

Metode multi sensori ini dalam mengulang-ulang bacaan melibatkan dan menggunakan kombinasi berbagai indra atau sensor yaitu visual, auditori, dan kinestetik atau indra pendengaran, penglihatan, dan peraba/sentuhan. Dengan metode multi sensori yang menyenangkan, siswa menjadi antusias dalam menghafal dan tidak bosan untuk mengulang-ulang bacaan. Kelebihan lain metode ini adalah tidak harus siswa lancar dan mahir dalam membaca Al Quran untuk menghafalkan Al Quran, karena siswa bisa menyimak dan mendengarkan bacaan dari kakak-kakak pengajar.

Pertama, kakak-kakak pengajar memberi contoh bacaan dengan membaca ayat Al Quran yang akan dihafal dengan suara keras sehingga ayat-ayat tersebut akan tercetak dalam memori para siswa. Namun terkadang para siswa masih belum hafal jika hanya diberi satu atau dua kali contoh. Selanjutnya, kedua, kakak-kakak pengajar mengulang-ulang bacaan sambil menepuk-nepukkan tangan ke lantai, ke bahu samping kanan kirinya, sambil tepuk tangan, ataupun dengan berbagai gerakan lainnya dan ditirukan oleh para siswa dengan suara lantang. Metode ini tidak membuat siswa bosan dalam mengulang-ulang bacaan karena sembari melakukan gerakan-gerakan sederhana yang menyenangkan. Setelah diulang-ulang, para siswa kemudian mendapat giliran untuk muraja’ah dengan mengucapkannya dengan lantang. Seperti kata ahli, bahwa ketika kita menghafal sesuatu dan ingin mengingatnya kembali, maka hendaknya yang akan kita hafal kita baca secara lantang.

Lantas bagaimana jika ada siswa yang memiliki kemampuan lebih cepat dalam menghafal disbanding siswa lain? Metode ini sangat leluasa. Para siswa dikelompokkan dalam kelompok kecil agar lebih efektif berdasarkan kemampuannya dalam menghafal sehingga siswa yang cepat hafal tidak merasa bosan karena diulang-ulang. Setiap kelompok kecil dipandu oleh satu kakak pengajar. Terlihat para siswa sangat antusias dalam menghafal Al Quran. Guru yang ikut mendampingi pun juga antusias ikut dalam menghafal Al Quran. Namun, tujuan akhir dari program ini tidak semata-mata para siswa hanya mampu menghafal banyak ayat ataupun juz, akan tetapi para siswa semakin mencintai Al Quran. Seperti kata pepatah, cintailah Al Quran, niscaya Allah akan mencintaimu. Pradnya Siwi Jaya.