Foto : Hadrian dan Ghilma ketika meracik “jamu gembul” untuk tanaman cabai.
SMP Negeri 4 Pakem – GELANG SI CANTIK SMP Negeri 4 Pakem terbukti bukan sekedar jargon semata. Ya, GELANG SI CANTIK yang merupakan akronim dari gerakan literasi mengangkat prestasi melalui membaca, menulis, dan TIK kembali memberikan bukti keberhasilannya. Terkini, Ghilma Maliana Ilmi dan Hadrian Fikmansyah Pranowo berhasil menjadi Best Presentation pada gelaran Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat SMP/MTs se-Jawa tahun 2020. Kompetisi bertajuk LKTI NASA FAIR TINGKAT SMP/MTs SE-JAWA 2020 merupakan gelaran prestisius yang dihelat oleh himpunan mahasiswa IPA Universitas Negeri Yogyakarta.
Pada tahun ini kompetisi diselenggarakan secara daring di tengah pandemi COVID-19. Setelah menyisihkan banyak judul karya tulis yang lain, Ghilma dan Hadrian yang mengambil judul “Jamu Gembul Tanaman untuk Pertumbuhan Tanaman Cabai (Capsicum annum) Bebas Bahan Kimia” berhasil menembus babak 10 besar menemani tiga wakil asal DIY lain yaitu dua regu dari SMP Negeri 5 Yogyakarta dan satu regu dari SMP Negeri 5 Depok. Pada babak final tim SMP Negeri 4 Pakem membuahkan hasil yaitu dua peserta didik Ghilma dan Hadrian. Ghilma dan Hadrian menjadi satu-satunya tim dari DIY yang mendapat penghargaan pada kompetisi ini.Tim ini mampu menjadi presenter terbaik dan meraih penghargaan “Best Presentation”.
Keberhasilan yang diraih oleh Ghilma dan Hadrian melengkapi hingar bingar prestasi “Pradnya Siwi” demikian sebutan SMP Negeri 4 Pakem bagi para siswanya. Sebelumnya pada ajang kejuaraan yang lain baik akademik maupun non akademik Pradnya Siwi yang berarti siswa yang cerdas berhasil menunjukkan eksistensinya dengan meraih berbagai penghargaan mulai tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Tentunya berbagai prestasi yang diraih oleh siswa-siswi SMP Negeri 4 Pakem, bukan tanpa proses tetapi merupakan kerja keras para siswa, dukungan orang tua dan juga diraih melalui berbagai pembinaan oleh sekolah. Ponidi, kepala SMP Negeri 4 Pakem dalam berbagai kesempatan selalu menggelorakan kepada para peserta didiknya “belajarlah selagi yang lain masih tidur, dan baru berhenti saat yang lain sudah pulas”. Jargon ini membekas di benak para Pradnya Siwi sehingga membuat mereka selalu bersemangat untuk menjadi pemenang dalam setiap gelaran kompetisi yang diikuti.
Terakhir Ponidi menyampaikan kepada para peserta didiknya bahwa menjadi Pradnya Siwi berarti siap untuk menjadi siswa siswi yang berprestasi, dan bagi yang akan masuk menjadi bagian dari Pradnya Siwi, bersiap menjadi bagian dari siswa siswi yang berprestasi. Smangat trus maju SMP Negeri 4 Pakem... Sekolah Berkarakter Juara. Dan jayalah selama-lamanya.