Bahwa belajar tak selalu di kelas. Belajar bisa di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja dan dengan alat apa saja. Contohnya adalah siswa kelas 8 SMP N 4 Pakem. Mereka berkunjung dan belajar selama kegiatan studi wisata di Bali. Studi wisata merupakan salah satu cara belajar di luar kelas. Kegiatan keluar dari sekolah atau studi wisata siswa SMP N 4 Pakem bukan hanya sekedar untuk rekreasi, tetapi sebagai sarana belajar untuk menerapkan dan mempraktikkan langsung pendidikan karakter secara nyata dalam berbagai aktivitas kehidupan. Tentu bentuk pembelajaran dengan studi wisata berbeda dengan pembelajaran yang pada umumnya berada di kelas. Para siswa dapat mengetahui dan mendengar langsung dari sumber data primer sejarah objek wisata yang menjadi tujuannya, nilai-nilai kebudayaan yang dijunjung oleh masyarakat sekitar dan lain sebagainya. Keanekaragaman suku, agama dan budaya menjadikan para siswa belajar memiliki rasa toleransi dengan orang lain.
Berbagai objek yang menjadi tujuan studi wisata siswa SMP N 4 Pakem ini sangat beragam mulai dari objek alam atau lingkungan dan budaya. Objek wisata bernuansa alam dan lingkungan yang dikunjungi dari adalah Pantai Tanah Lot, Pantai Kuta, Pantai Pandawa, Pantai Tanjung Benoa, Bali Safari, Danau Beratan Bedugul, Hutan Sangeh, dan Pantai Jimbaran. Sementara itu objek wisata berbasis budaya yang dikunjungi adalah Pergelaran Pentas Tari Barong dan Garuda Wisnu Kencana (GWK). Tidak kalah menarik adalah objek wisata yang bergelut pada bidang industri kreatif juga dikunjungi para siswa kelas 8 SMP N 4 Pakem yaitu Krisna, Joger, dan Cening Ayu. Dengan mengunjungi objek wisata yang bernuansa alam ataupun lingkungan di Bali yang selalu dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara, para siswa dapat belajar bagaimana sejarahnya, pengelolaannya, serta pengembangannya sehingga menjadi objek wisata bertaraf internasional. Bali Safari dan Marine Park Bali merupakan objek wisata yang sangat menarik yang menampilkan berbagai satwa dari 3 negara yaitu Indonesia, India, dan Afrika. Para pengunjung khususnya siswa-siswi SMP N 4 Pakem dibuat takjub dengan Bali Safari. Bagaimana tidak, para siswa diajak mengelilingi Bali Safari dengan berbagai satwanya secara langsung dengan kendaraan yang sudah disiapkan seperti dalam film-film internasional. Berbagai macam satwa, bahkan juga yang tergolong hewan buas, pun dibiarkan hidup bebas tanpa dibatasi oleh sangkar dinding maupun kandang.
Sementara itu, dengan mengunjungi objek wisata berbasis budaya seperti pertunjukan Tari Barong siswa dapat mengenal beragam kesenian di Bali dan sejarah budaya di Bali. Adapun di GWK, selain menikmati wisata GWK, para siswa juga belajar tentang sejarah dan budaya. Siswa juga menikmati salah satu tarian khas Bali yaitu Tari Kecak. Dengan wisata alam dan budaya ini tentu semakin meningkatkan rasa nasionalisme dan bangga bahwa Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika memiliki beragam kebudayaan, suku, agama, dan lain sebagainya. Menariknya lagi, siswa juga belajar kewirausahaan untuk menghadapi industri 4.0 dan menyambut era indutri 5.0. Industri yang dikunjungi siswa yaitu industri kreatif seperti Joger, Krisna, Jimbaran Café, dan Cening Ayu. Para siswa belajar bagaimana suatu industri kreatif tersebut mulai dirintis sampai berkembang seperti ini. Dengan mengunjungi objek-objek secara langsung, siswa akan semakin termotivasi untuk menjadi entepreneur yang kreatif dan sukses.
Untuk menjadi orang yang besar dan sukses, para siswa juga belajar table manner agar mereka tidak canggung jika kelak menjadi orang yang sukses dan memiliki pengaruh di mana saja dan di bidang apa saja. Para siswa belajar pengetahuan dan praktik table manner di salah satu hotel berbintang 4 di kawasan pusat kota Bali, b hotel, yang sekaligus menjadi tempat penginapan selama 2 malam di Bali. Belajar sambil rekreasi. Ibarat sebuah peribahasa sambil menyelam minum air ataupun peribahasa sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Selain rekreasi, siswa kelas 8 SMP N 4 Pakem justru belajar banyak hal dari berbagai objek wisata yang dikunjunginya tersebut.
Kegiatan studi wisata selama 5 hari tersebut juga tidak lepas dari dukungan orang tua dan pendampingan serta pengawalan dari bapak ibu guru pendamping. Tidak henti-hentinya bapak ibu guru selalu mengingatkan dan memberi contoh kepada siswa untuk selalu bersopan santun, selalu menjaga kebersihan di mana saja para siswa berada, dan menjadi contoh bagi orang lain untuk peduli lingkungan dan kebersihan serta pengelolaan sampah. Pradnya Siwi selalu menjadi contoh dan teladan bagi siswa lain. Bagaimana tidak, seusai menonton pertunjukan Tari Barong bersama dengan siswa sekolah lainnya, para siswa peduli untuk mengumpulkan sampah yang berserakan di tribun penonton dan membuangnya di tempat sampah. Inilah salah satu bukti pendidikan karakter yang dilakukan di SMP N 4 Pakem.
Penerapan pendidikan karakter yang lain pun juga sangat tampak dengan adanya kegiatan studi wisata ini. Misalkan para siswa belajar budaya antri ketika mereka makan harus bergiliran antri untuk mengambil makan dan minum, budaya antri ketika memasuki objek wisata, ataupun budaya antri ketika para siswa harus bergantian dalam menggunakan berbagai fasilitas umum seperti kamar kecil, tempat ibadah dan lain sebagainya. Para siswa kelas 8 SMP N 4 Pakem ini juga belajar rasa empati dengan temannya dengan memberikan bantuan kepada sesama temannya yaitu misalkan ketika temannya sakit dalam perjalanan ataupun misalkan ketika temannya ada yang kehilangan sesuatu barang.
Dengan pembelajaran di luar sekolah yang dilakukan siswa kelas 8 SMP N 4 Pakem ke Bali, para siswa belajar untuk saling berbagi dan tidak egois kepada temannya sendiri ketika menggunakan fasilitas seperti kursi di bus, kamar tidur, makan dan minum, dan lain sebagainya. Para siswa juga belajar bersosialiasi dengan teman yang lainnya yang bisa beda kelas dan berbeda karakter. Tidak hanya itu, siswa juga belajar bersosialisasi dengan masyarakat sekitar ketika di Bali. Karakter utama juga yang tumbuh dengan pembelajaran luar kelas berbasis studi wisata ini adalah bahwa siswa belajar mandiri dalam segala hal. Siswa harus bertanggung jawab dan menjaga barang-barang miliknya sendiri tanpa bantuan orang tua. Siswa belajar untuk selalu hati-hati dan waspada di setiap tempat untuk menjaga barang-barang berharga. Sikap hati-hati dan waspada ini perlu sekali ditumbuhkembangkan pada siswa agar siswa tidak mudah tertipu ataupun kehilangan barang-barang yang tidak diinginkan.
Karakter yang semakin dikembangkan dan dipraktikkan siswa secara langsung adalah belajar membagi waktu. Dengan jadwal kegiatan yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga para siswa harus bisa membagi waktu dan disiplin waktu. Siswa belajar disiplin untuk segera tidur jika kegiatan sudah selesai dan segera bangun bersiap-siap untuk aktivitas pagi hari sehingga tidak ditunggu lama oleh siswa lainnya. Para siswa juga belajar bertanggung jawab misalkan dengan tidak meninggalkan sampah di manapun objek yang dituju dan juga bertanggung jawab dengan barang bawaannya. Selain karakter sosial tersebut siswa juga mempraktikkan langsung karakter atau sikap spiritual bahwa dalam perjalanan ke mana saja untuk tidak lupa berdoa dan tidak lupa untuk melaksanakan ibadah. Banyak sekali pelajaran dan pembelajaran yang dapat diambil dari kegiatan studi wisata ini yang mungkin tidak didapatkan para siswa di kelas. Dengan beragam objek wisata yang dikunjungi oleh siswa SMP N 4 Pakem yang mencakup objek alam atau lingkungan dan budaya semakin mengenalkan siswa pada alam, lingkungan dan budaya.
