
SMP Negeri 4 Pakem – Rabu, (28/3/2018) Gedung Cilacap Semarang Hotel The Hermitage, Jakarta meriah saat penganugerahan hadiah pemenang lomba menulis yang bertema kelautan. Sepuluh orang pemenang diundang dari berbagai kota di Indonesia dan diberi penghargaan langsung oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusalam, Ambassador Vincent Guerend dan Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Di antara pemenang itu, terselip seorang anak SMP kelas 1 berusia 12 tahun. Dia adalah Putu Ambalita Pitaloka Arsana (Lita), pemenang kedua dan sekaligus menjadi pemenang termuda di antara sepuluh orang tersebut. Oleh karena itu pula, dia diberi kesempatan khusus untuk membacakan cerita karyanya di depan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusalam dan disaksikan dengan antusias oleh Ibu Susi Pudjiastuti. Selain kedua pejabat itu, hadir juga di sana Duta Besar Belgia untuk Indonesia yang turut memberikan apresiasi.
Lomba menulis tersebut diselenggarakan oleh Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusalam dalam rangka menyambut konferensi Our Ocean yang akan diselenggarakan di Bali bulan Oktober mendatang. Lomba ini mengundang anak muda Indonesia untuk menuliskan gagasannya tentang laut dengan berbagai sub tema yang relavan, seperti perubahan iklim, perlindungan kawasan laut, sampah laut, perikanan lestari, ekonomi biru dan keamanan laut. Usia peserta dibatasi maksimal 26 tahun karena lomba ini benar-benar untuk menjaring peserta usia muda, kaum milenial yang akan menjadi penanggung jawab kehidupan di masa depan. Tulisan juga harus beraliran fiksi yang imajinatif.
Dalam sambutannya, Pak Dubes dan Bu Menteri sepakat bahwa lomba ini sangat positif untuk meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap laut yang merupakan masa depan kehidupan manusia. Ibu Menteri secara khusus meminta para juara ini untuk tetap menulis dan menyebarkan gagasannya agar semakin banyak orang yang peduli dengan masa depan laut.
Menurut data dari panitia, ada sekitar 250 orang peserta lomba dan dari semua itu dipilih 10 karya terbaik. Peserta termuda berusia 9 tahun dengan rata-rata usia adalah 19 tahun. Juara pertama diraih oleh Gabriela Utomo, seorang mahasiswi dari Universitas Petra Surabaya yang juga diminta membacakan ceritanya di depan Pak Dubes dan Bu Menteri. Menariknya, dari kesepuluh pemenang, semuanya berjenis kelamin perempuan. Cerita kesepuluh orang tersebut sudah dikumpulkan dalam sebuah buku berjudul “Our Ocean Short Stories by Young Indonesian Writers”.
Sebagai perserta yang masih di bawah umur, Lita ditemani oleh ayah Ibunya, I Made Andi Arsana dan Ktut Rentyasti Palupi. Tulisan Lita mengambil perspektif yang cukup berbeda. Lita bercerita soal sampah plastik yang dihasilkan oleh rumah tangga dan akirnya menjadi polutan di laut. Sampah inilah yang akhirnya membunuh paus. Yang menarik, Lita tidak menempatkan dirinya sebagai manusia atau paus tetapi sebagai sampah plastik itu sendiri. Cerita itu diberi judul “Useful at first, Useless After”. Pesan moral yang hendak disampaikan Lita adalah bahwa kegiatan sehari-hari yang kita lakukan sebenarnya menghasilkan sampah yang berbahaya bagi laut kita. Meskipun terasa sedikit tapi jika dikumpulkan di laut maka sampah itu bisa bertumpuk dan merusak lingkungan.
Ketika ditanya perasaannya, Lita yang duduk di kelas 7 di SMP 4 Pakem, Sleman, Yogyakarta, ini menyatakan kegembiraannya. Dalam unggahannya di Instagram @_ambalita_ dia juga memuat gambar sertifikat dan menulis “First win in history” sebagai tanda suka citanya. Baginya ini adalah kesempatan besar yang menjadi semangat untuk selalu berkarya. Pertemuannya dengan Ibu Susi menjadi inspirasi yang menggugah dan menemukan sahabat baru sebagai sesama peserta adalah kebahagiaan tersendiri. Dengan menjaga persahabatan di antara sesama anak muda yang memiliki ketertarikan di bidang laut ini, semoga tecipta karya-karya lain yang bermanfaat di masa depan.
1 komentar
SIGIT PURWADARMINTA, Kamis, 29 Mar 2018
Semoga menginpirasi pelajar lain dalam menggerakkan dunia Gerakan Literasi di Sekolah di Indonesia