Foto : Tangkapan layar zoom para siswa SMP Negeri 4 Pakem ketika mengikuti PP ASPD 2021 full online dengan pengawasan kamera.
SMP Negeri 4 Pakem – Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 mensyaratkan salah satu kriteria peserta didik dinyatakan lulus, apabila yang bersangkutan mengikuti ujian. Ujian yang dilaksanakan dapat berupa tes secara daring.
Bukan SMPN 4 Pakem, Bukan Pak Ponidi, dan bukan guru-guru SMP 4 Pakem kalau tidak segera bergerak dengan peluang baru dan ide baru, namun tetap sesuai edaran terkini. Berdasar edaran tersebut, SMP Negeri 4 Pakem menyelenggarakan Ujian berbentuk tes daring. Tes yang merupakan ujian ini bersifat Open Sources. yaitu peserta diberi kebebasan untuk membuka aneka buku dan mencari sumber, namun jawaban tidak akan langsung ditemukan pada buku atau sumber-sumber tersebut.
Pada ujian SMP Negeri 4 Pakem, soal terdiri dari tes obyektif dan uraian terstruktur. Soal–soal yang bersifat hafalan tidak dikembangkan, bahkan akan dihindari oleh guru. Tes obyektif berupa pilihan ganda, pilihan ganda berstruktur, benar-salah, menjodohkan, teka-teki silang, sebab-akibat, isian singkat, atau berbagai variasi lainnya. Pada soal uraian terstruktur, untuk menulis jawaban diperlukan peralatan dan keterampilan mengetik yang memadai, terutama untuk jawaban-jawaban yang memerlukan rumus-rumus, diagram, gambar, atau simbol-simbol tertentu. Untuk memudahkan menuliskan jawaban sekaligus untuk menguji integritas dan orisinalitas jawaban peserta dalam mengerjakan soal uraian terstruktur, cara menjawab uraian terstruktur dengan tulisan di atas kertas dengan tulisan tangan yang rapi dan mudah terbaca. Selanjutnya, jawaban tersebut difoto atau discan, dan terakhir diupload di tempat yang telah disediakan.
Dengan Ujian sekolah berbasis Open Sources diharapkan: 1) guru dapat optimal mengembangkan soal-soal berbasis HOTS; 2) menambah wawasan dan pengalaman bagi guru untuk mengembangkan aneka bentuk soal; 3) meminimalisir ketidakjujuran siswa dalam menjawab soal-soal ujian; 4) mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam mencari sumber-sumber; 5) mengoptimalkan pemanfaatan aneka sumber belajar; 6) memberi kesempatan seluas luasnya untuk mengembangkan ide, gagasan dan kreatifitas.
Pada ujian Open Sources bukan berarti siswa tidak memerlukan persiapan-persiapan. Di sini, peserta wajib menyiapkan diri dengan baik sehingga pada saat ujian tidak banyak waktu yang terbuang untuk mencari jawaban dan akhirnya siswa dapat kehabisan waktu untuk ujian.
Dengan ujian Open Sources ini diharapkan akan mempercepat penguatan berpikir kritis, menguatkan kreatifitas, ide, dan gagasan. Dengan itu, merdeka belajar segera terwujud. Hal ini karena terjadi sinkronisasi cara dan model belajar dengan cara dan model penilaian. Dengan singkat kata , dengan Open Sources serentak bergerak, wujudkan merdeka belajar. Selamat Hari Pendidikan.