Foto : Bapak Ibu Guru SMP Negeri 4 Pakem mengikuti pengembangan diri dengan protokol covid
SMP Negeri 4 Pakem- Awal tahun ajaran 2020/2021 sudah dimulai sejak 13 Juli 2020. Kabupaten Sleman masih masuk dalam kategori zona kuning penanganan COVID-19, sehingga kegiatan pembelajaran masih harus tetap dilaksanakan moda jarak jauh atau lebih dikenal dengan istilah BDR (Belajar dari Rumah). Begitu pula siswa kelas 7 sampai kelas 9 SMPN 4 Pakem juga sudah melaksanakan BDR sejak akhir tahun pelajaran yang lalu dikarenakan pandemic COVID-19. Guru SMPN 4 Pakem juga sudah memiliki pengalaman baik dalam menyusun rencana BDR maupun dalam pelaksanaannya. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) moda daring di SMPN 4 Pakem sudah berjalan dengan sangat baik dan guru sudah menggunakan berbagai aplikasi interaktif yang mendukung PJJ seperti Google Classroom, Rumah Belajar Kemdikbud, Google Meet, Zoom, Webex, Google Jamboard, dan berbagai aplikasi tes atau kuis online seperti Google Form, KahooT, Quizizz, Quizlet, Mentimeter dan lain sebagainya.
Namun, meskipun pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di SMPN 4 Pakem sudah berjalan baik tidak berarti bapak ibu guru berhenti untuk mengupgrade diri. Bapak ibu guru sering mengikuti kegiatan-kegiatan pengembangan diri meskipun di masa PJJ dan pandemic ini. Mulai dari yang mengikuti berbagai kegiatan webinar juga saling belajar dan diskusi antar teman sejawat. Pada hari Sabtu, 25 Juli 2020 semua bapak ibu guru juga belajar manajemen pembelajaran jarak jauh bersama dengan orang tua siswa yang keseharian berprofesi sebagai dosen UGM. Bapak Deni Pranowo dan Bapak Robby Nor Cahyono dari Departemen Kimia FMIPA UGM berbagi pengalaman kepada bapak ibu guru dalam manajemen pembelajaran jarak jauh. Kegiatan orang tua berbagi tentang manajemen pembelajaran ini sebagai salah satu wadah diskusi dan sharing agar pembelajaran jarak jauh teradministrasi dengan baik dan efektif serta memudahkan siswa dalam belajar. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di dua ruang berbeda dengan tetap menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan. Meskipun kegiatan ini dilaksanakan di dua ruang yang berbeda, akan tetapi tetap bisa mengakses materi dari narasumber dengan jelas. Kegiatan ini sebagai wujud kerja sama orang tua dengan sekolah.
Kerja sama orang tua dan sekolah ini menunjukkan kesadaran dan dukungan orang tua dalam pelaksanaan BDR. Tentang waktu pelaksanaan BDR sampai kapan masih belum jelas dikarenakan pandemic masih terjadi. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan BDR tidak bisa hanya serta merta terlaksana saja. Pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan juga harus berfokus pada literasi, penalaran numerasi dan pendidikan karakter. Kerja sama antara kepala sekolah, guru, dan orang tua menjadi kunci keberhasilan BDR.